KUNINGAN – Diskominfo Kabupaten Kuningan sosialisasikan edukasi tangkal hoaks dan pencegahan geng motor bagi para siswa SMAN 1 Cilimus. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 19 September 2024 ini dihadiri oleh 35 siswa bersama para guru pendamping, yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Diskominfo, Drs. Ucu Suryana, M.Si.
Drs. Ucu Suryana, M.Si memberikan apresiasi atas kunjungan ini. Ia menekankan pentingnya pemahaman generasi muda mengenai perkembangan teknologi informasi serta penggunaannya secara bijak. “Remaja yang memiliki konsep diri dan identitas yang positif, serta hubungan baik dengan orang tua, guru, dan teman sebaya, cenderung tidak terpengaruh untuk bergabung dengan geng motor,” ujarnya.
Ucu juga mengingatkan tentang bijaknya penggunaan media sosial, mengingat pernah terjadi peristiwa di mana sejumlah pelajar di Kuningan membuat kerusuhan dengan membawa senjata tajam pada dini hari demi konten di media sosial, yang akhirnya berujung di pihak kepolisian. “Tindakan tersebut tidak hanya menciptakan kepanikan di masyarakat, tetapi juga akan berdampak pada jejak digital yang dapat merugikan masa depan para pelaku,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Anwar Nasihin, S.Kom, M.Si, menjelaskan tentang hoaks, yang diartikan sebagai informasi palsu yang direkayasa untuk menutupi fakta. Ia menguraikan dampak buruk hoaks, seperti perpecahan di masyarakat, pembentukan opini negatif, dan hilangnya kepercayaan pada fakta.
Anwar juga memberikan panduan etika dalam bermedia sosial, seperti tidak menjelekkan orang lain, menghargai pendapat pengguna lain, berhati-hati dalam menandai orang di foto, serta memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga privasi akun media sosial dan menghindari penyebaran konten yang bersifat SARA, pornografi, atau kekerasan.
Disampaikan Anwar bahwa Pemkab Kuningan sudah memiliki Satgas Saber Hoaks. Ketika ada aduan hoaks akan dilakukan langkah, yaitu diawali melakukan klarifikasi langsung terhadap sumber informasi terkait hoaks, Memantau serta mengolah data dan informasi hasil klarifikasi serta pemantauan informasi hoaks melalui sistem informasi, Membuat konten/narasi bantahan dari informasi hoaks terkait, Menginput hasil klarifikasi dan pemantauan melalui sistem informasi dan Melaporkan pelaksanaan kegiatan secara periodik.
Guru pendamping dari SMAN 1 Cilimus, Wahyu, yang juga mengajar mata pelajaran Matematika, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Kokurikuler sekolah yang fokus pada penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “Kunjungan ini diharapkan membekali siswa dengan pengetahuan yang lebih baik mengenai hoaks dan geng motor, sehingga mereka dapat lebih waspada dan menjadi agen literasi digital di lingkungan sekitarnya,” ungkap Wahyu. (IKP/DISKOMINFO)
0 Comments