Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Kasus Perundungan Anak Sekolah, Tiga Pilar Harus Saling Mewaspadai

For mania mega:


 

KUNINGAN, - Kasus perundungan yang terjadi pada kalangan pelajar tidak sepenuhnya masalah pada kurikulum. Akan tetapi yang perlu ditingkatkan yakni pengawasan dari tiga pilar.

Ketiga pilar yang harus saling mewaspadai aktivitas anak sekolah diantaranya pemangku kebijakan, guru dan orangtua.

Hal ini diungkapkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan Asep Jejen Jaelani, mengenai kasus perundungan yang marak terjadi pada kalangan pelajar, bukan hanya masalah dari kurikulum saja yang harus ditingkatkan.

"Saya rasa kurikulum sudah mewadahi bagaimana kurikulum merdeka belajar ini untuk memberikan pelajaran nilai-nilai pancasila, tetapi disini harus saling bersinergi antara pemangku kebijakan, kemudian implementator yaitu guru terutama harus mewaspadai memantau aktivitas siswa di sekolahnya," ujar Asep Jejen Jaelani, Kamis (5/10/2023).

Tidak hanya itu, lanjut Jejen, orangtua juga sangat penting bagaimana orangtua bisa mengawasi gerak gerik anaknya dan mengontrol anak ketika berada dirumah.

"Hal ini yang harus dilakukan, saya rasa kurikulum sudah bagus. Tinggal bagaimana sinergi antara pemangku kebijakan, sekolah, guru dan orangtua. Sehingga kasus perundungan diharapkan tidak akan terjadi lagi," kata Jejen.

Dijelaskan Jejen, pengawasan orangtua sangat penting, karena kalau sekolah sangat terbatas. Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Kampus penghasil calon guru tentunya sudah menerapkan hal itu di FKIP Uniku misalnya.

"Filosofi kami sebagai penghasil calon guru memiliki slogan, punya nilai-nilai yang tentunya SATU merupakan kepanjangan akronim santun agamis terampil dan unggul. Jadi yang kami tekankan kepada mahasiswa calon guru itu harus memiliki adab, bagaimana adab dan bersantun. Kami sebagai penghasil guru berupaya seperti itu," tutur Jejen.

Dengan penanaman nilai itu, Jejen mengungkapkan, mahasiswa calon guru nanti bisa mengimplementasikannya di lapangan, tentu lembaga melakukan pembekalan baik tingkat fakultas maupun program studi terlebih dahulu.

"Hal-hal yang kami bekalkan kepada mahasiswa itu dibekali tidak hanya kompetensi tetapi bagaimana cara mereka mengajar, tetapi bagaimana dia harus beradaptasi dengan lingkungan sekolah terutama masalah adab, berpakaian dan cara memperlakukan siswa. Jangan sampai menggunakan kekerasan, tetapi harus menggunakan cara yang manusiawi. Misalnya ketika anak itu salah atau melakukan kesalahan dan sebagainya, berikan hukuman yang sekiranya manusiawi," ujarnya.

(Reporter : Hilman Wijaya)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close
close
close