KUNINGAN – Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kuningan ke 525 di beberapa pelosok eks Kawedanan, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui PHBN menyelenggarakan pertunjukan Wayang Golek Lokal dibeberapa titik. Setelah minggu lalu diselenggarakan di Desa Setanegara, Kecamatan Cilimus, Jumat malam ini pagelaran wayang golek di selenggarakan di Desa Salareuma Kecamatan Ciawigebang (08/09/2023)
Penuh sesak masyarakat dalam melihat pagelaran wayang golek menjadi bukti bahwa masyarakat menyambut baik acara rutin yang diselenggarakan secara tahunan tersebut. Hal itulah yang menurut Kepala Desa Salareuma, Tati Rohayati, yang mengungkapkan bahwa warganya antusias melihat pertunjukan wayang golek yang diselenggarakan di Balai Desa Salareuma tersebut.
Menurut Tati, pihaknya merasa berbahagia karena mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan pertunjukan wayang golek dalam kemeriahan Hari Jadi Kuningan.
“Terimakasih saya ucapkan kepada Pemerintah Daerah, kepada pak Bupati karena telah memercayakan Pagelaran wayang Golek di Desa kami. Hal ini menjadi momentum untuk berkumpulnya masyarakat, hiburan dan menjalin silaturahmi” Sambungnya.
Bupati Acep turut pula di dampingi oleh Ketua PHBN Kuningan, Drs Ucu Suryana yang juga adalah Assisten Administrasi Umum Setda, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Cipicung serta para peragkat Desa.
Dalam sambutannya, Bupati Acep menyebutkan bahwa salah satu dari rangkaian hari jadina urang kuningan adalah pagelaran wayang golek yang tahun ini dilangsungkan di 4 titik pelosok di kabupaten kuningan.
“Hal ini sebagai wujud kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat untuk menghibur, menggeliatkan kembali ekonomi dan sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari, melalui pesan dalam pementasan wayang golek nanti.”
Menurut Acep, wayang golek juga merupakan ikhtiar bagi Pemerintah untuk selalu melestarikan kebudayaan asli sunda yang harus tetap diturunkan kepada keturunan kita. Dimana salah satu ciri khas kesenian jawa barat sudah pasti adalah wayang golek.
“Kesenian golek merupakan seni pertunjukkan yang masih memiliki fungsi relevan dengan kebutuhan masyarakat di lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material” Tutur Acep.
Untuk itu Bupati Acep berharap agar para generasi muda bisa mengenal, mengetahui, mencintai lalu melestarikan kesenian dan kebudayaan ini. generasi muda harus memiliki kebanggaan dengan budaya yang kita miliki, salah satunya adalah dengan wayang golek ini. (BagProkompim/SetdaKuningan)
0 Comments