Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Kang Emil Hadir Pada Sidang Paripurna DPRD, Puncak Milangkala Kuningan ke 525

For mania mega:


 

KUNINGAN – Gegap gempitanya kemeriahan Hari jadi Kuningan ke 525 nampak ketika Gubernur Jawa Barat, Dr. (H.C) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D hadir pada Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) sebagai agenda puncak Peringatan “Milangkala-nya“ Urang Kuningan. Jumat (01/09/2023)

Dimulai dengan “mendaratnya” Kang Emil (Sapaan Akrab Gubernur Jabar) menggunakan Helikopter di Stadion Mashud Wisnusaputra. Kang Emil beserta Ibu Attalia Praratya kemudian diarahkan ke Pendopo untuk bertemu Bupati Kuningan, H. Acep Purnama SH MH, Wakil Bupati Kuningan, H. M. Ridho Suganda SH MSi, bersama para pejabat Forkopimda dan sejumlah pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan lainnya. Selanjutnya rombongan bergerak menuju Gedung DPRD dengan menggunakan delman, sebagai “Ciri Khas” agenda tahunan Hari Jadi.

Masyarakat menyambut rombongan di sepanjang jalan. Tua muda, Lelaki Perempuan, para pelajar, aparatur, pekerja swasta tumpah ruah ke jalan memberikan salam penghormatan Kepada Kang Emil yang akan Purna tugas sebagai Gubernur Jabar 5 September mendatang.

Masyarakat juga antusias, melambaikan tangan dan menyapa Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, Para Staff ahli, Assisten Daerah dan Para Kepala SKPD dalam puncak Hari Jadi Kuningan, “Mungkas Udagan nu Sajati”

Setibanya di Gedung DPRD, dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rahdi, S.E, mengetuk palu tiga kali sebagai dimulainya agenda Sidang Paripurna. Setelah sebelumnya, Zul (sapaan akrabnya) mengucapkan selamat datang kepada Kang Emil di Kabupaten Kuningan.

Didalam Mukadimah, Zul menyebutkan bahwa jalinan kemitraan antara DPRD dengan Bupati dalam rangka penyelengaraan pemerintahan berlangsung sinergis, baik dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun dalam menentukan kebijakan bersama.

“Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan apresiasi kepada saudara Bupati Kuningan, H. Acep purnama, SH MH dan Wakil Bupati H. Muhammad  Ridho Suganda, SH. M.si beserta jajarannya, walaupun terkadang dalam menjalankan roda pemerintahan ini, kami, DPRD tetap selalu bersikap kritis dalam menyikapi setiap pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Ini semua demi kebaikan bersama, tentunya dalam upaya mendorong pemerintah untuk dapat terus menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan keuangan yang baik sehingga dapat berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.” Kata Zul.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan sejarah singkat Kuningan oleh Sekretaris Daerah, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si

“Kira-kira 3500 tahun sebelum masehi, tanda-tanda yang memberitahukan bahwa di Kuningan sudah ada pemukiman masyarakat yang sudah mencapai tingkat kebudayaan yang relatif sudah maju. Hal ini berdasarkan atas hasil peninggalannya yang ditemukan di wilayah Kuningan.

Suatu pemukiman masyarakat dimaksud, baru terwujud dalam bentuk suatu kekuatan politik seperti negara sebagaimana dituturkan dalam cerita Parahiyangan dengan nama “KUNINGAN” pada tanggal 11 April 732 M.

Selanjutnya Kuningan merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran dan namanya berganti menjadi Kajene yang ada dibawah kekuasaan Aria Kamuning. Kajene artinya “kuning” atau “emas”.

Dalam rangka penyebaran agama Islam, seorang ulama besar dari Caruban (Cirebon) yang benama Syekh Maulana Akbar pernah singgah di Buni Haji daerah Luragung kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Kajene yang pada waktu itu penduduknya masih menganut agama Hindu.

Syekh Maulana Akbar mendirikan pesantren di Sidapurna yang berkembang pesat dan karena pengikutnya bertambah banyak maka beliau membuat pemukiman baru dengan dasar Islam yang diberi nama Purwawinangun (artinya: mula-mula dibangun). Syekh Maulana Akbar meninggal dan dimakamkan di Astana Gede.

Pada saat itu yang menjalankan pemerintahan Kajene adalah pangeran Aria Kamuning yang menganut agama Hindu dan kemudian masuk agama Islam. Sang Adipati dipercayakan kepada pangeran Aria Kamuning untuk dididik dengan baik. selama Sang Adipati belum dewasa maka pangeran Aria Kamuning ditunjuk oleh Sunan Gunung Jati sebagai kepala pemerintahan perwalian di Kajene dibawah kerajaan Cirebon.

Setelah Sang Adipati dewasa, tepatnya pada tanggal 1 September 1498M, Sang Adipati dinobatkan menjadi kepala pemerintahan Kajene yang bergelar Sang Adipati Kuningan.

Dengan berdirinya negara / kerajaan Kuningan di bawah Sang Adipati Kuningan, maka sejak tanggal penobatannya daerah yang semula bernama Kajene di kembalikan lagi ke nama aslinya yaitu ‘’Kuningan”. dan sejak saat itulah tanggal 1 September ditetapkan sebagai hari jadi Kuningan

Selepas pembacaan sejarah singkat kuningan, sidang dilanjutkan dengan pemaparan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama yang mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat datang kepada Kang Emil, Gubernur Jawa Barat. Sekaligus mengajak kepada segenap pihak untuk merayakan Hari Jadi ini dengan rasa syukur    kepada Allah SWT.

Selanjutnya, Bupati Kuningan menyampaikan berbagai capaian prestasi yang telah diraih di berbagai bidang selama 5 tahun Kepemimpinan. Yang ditandai dengan selesainya berbagai proyek infrastruktur besar seperti Jalan Lingkar Timur, Pengembangan Kawasan Pariwisata, selesainya Bendungan Kuningan, Program revitalisasi pasar hingga ruang terbuka hijau.

“Peningkatan hasil pembangunan juga ditandai dengan peningkatan Indeks Kesehatan pada angka 83,12 poin, Indeks Pendidikan pada            angka 60,27 poin dan Indeks Pengeluaran pada angka 68,95 yang secara akumulatif menempatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kuningan pada capaian 70,16” Ucap orang nomer 1 di Kuningan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Acep juga memamerkan pencapaian kemandirian Desa. Bahwa dengan semangat pemerataan pembangunan, nilai sajati membingkai pembangunan seratus desa pinunjul sebagai lokomotif pembangunan berbasis keunggulan lokal.

“Hal ini juga telah mendorong tercapainya 95 desa mandiri, 218 desa maju dan 48 desa berkembang. Saat ini Kabupaten Kuningan tidak lagi memiliki desa tertinggal. Hal ini merupakan perwujudan dari amanat pembangunan jangka panjang kita menjadi kabupaten agro dan wisata termaju di Jawa Barat”

Bupati Acep kemudian menghaturkan terima kasih kepada para sesepuh, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh Pemerintahan Kuningan yang telah mencurahkan tenaga, pikiran, semangat dan tekad yang tidak pernah padam untuk menjaga dan membangun kabupaten kuningan yang kita banggakan, mengingat dirinya bersama Wabup Edo akan purna tugas Desember mendatang.

“Jalan pagi sambil bernyanyi riang…
sampai ketemu lagi di masa yang akan datang…

Makan bihun di mang epul…
Hatur nuhun dan i love you full…”

Pantun Bupati Acep mengakhiri sambutannya.

Selanjutnya, sebagai pamungkas pengisi acara, Kang Emil menyebutkan bahwa di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur, dirinya rutin mendatangi setiap Hari Jadi Kabupaten / Kota di Jawa Barat.

“Meskipun hari ini saya sibuk, karena dalam sehari ada 4 Kota yang perlu di datangi, saya menyempatkan hadir di kabupaten Kuningan sebagai wujud “kadeudeuh” saya kepada masyarakat Kuningan”

Lebih lanjut, Kang Emil berpesan kepada segenap masyarakat Kuningan untuk senantiasa berpegang teguh kepada 4 pepatah Sunda.

“Yang Pertama Hade Goreng ku Basa, yang kedua Silih Asih, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Wawangi. Selanjutnya Batu turun Keusik Naek dan terakhir Caina Herang, Laukna Beunang

Di penutup sambutan Kang Emil menitipkan penyelenggaraan Pemilu dapat berlangsung aman dan tertib tanpa adanya provokasi dan politik identitas.

“Semoga ke depan akan banyak lahirnya para Pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyatnya” Tutup Kang Emil.

Pada pelaksanaan Sidang paripurna tersebut, di serahkan pula “Kuningan Award” kepada 6 tokoh yang telah berkontribusi di berbagai bidang di Kuningan. Adapaun peraihnya adalah :

  1. Bidang Pendidikan : Dr. Dikdik Hariadi, M.Si
  2. Bidang Ekonomi Pembangunan : Amar Afifi Tohir
  3. Bidang Kesehatan : Dokter Uun Unaedi SP.P
  4. Bidang Jurnalistik : H. Eman Suleman
  5. Bidang Lingkungan : Maman Supriatman (Kang Mejique)
  6. Bidang Sosial : Lukman Mulyadi

Hadir pula pada Sidang Paripurna DPRD tersebut, 16 Guru Besar Pituin Kuningan yang berkiprah dalam dunia Pendidikan, baik tingkat Nasional maupun Internasional. Dimana keseluruh Guru besar tersebut di jamu selanjutnya di Pendopo Kuningan selepas Solat Jumat. (BagProkompim/SetdaKuningan)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close
close
close