KUNINGAN-Peringati Hari Pangan Nasional (HPN) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bekerjasma dengan pelaku usaha menggelar Pangan Murah dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga. Lokasi Bazar di Halaman Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3DW) Kab. Kuningan. Tampak ratusan warga belanja berbagai kebutuhan pokok, Selasa (11/8/2022)
Sekda Kabupaten Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si mengatakan melalui kegiatan ini akan ada pengaruh untuk menekan angka inflasi di Jawa Barat, penyediakan bahan pangan pokok strategis dengan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat/konsumen, dan memfasilitasi penyediaan dan penyaluran komoditas pangan dari pemasok/produsen.
“Sesuai arahan Presiden dalam Rapat Koordinasi Pengendalain Inflasi menyampaikan, bahwa perlu adanya kerjasama pengendalian inflasi, stabilisasi pasokan dan harga pangan perlu dilakukan, langkah-langkah aksi, seperti melalui gelar pangan murah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui Kepala Bidang Cadangan dan Distribusi Pangan, H. Sanusi, SP, MP. menuturkan, melalui kegiatan gelar pangan murah ini bagi masyarakat/konsumen dapat memenuhi kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga yang berkualitas dengan harga terjangkau serta pemasok/produsen untuk menyalurkan komoditas dalam rangka pengendalian pasokan dan harga pangan serta penanganan gejolak harga pangan akibat inflasi.
Sanusi menyebutkan, kegaiatan berlangsung serentak di 34 Kab/Kota se-Jawa Barat, nantinya akan dilanjutkan 16 Nopember 2022 di Desa/Kec Ciwaru, sementra 24 Nopember 2022 di Desa/Kec. Cidahu. Turut hadir Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Kuningan, Peserta GPM, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Peternak, Distributor dan Pelaku Usaha Pangan, Lurah, dan OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Selain Gebyar Gelar Pangan Murah, dikatakan Sanusi, ada juga Demo Masak Gastronomi dan Pengolahan Pangan dengan menghadirkan Chef yang tergabung dalam ICA (Indonesiaon Chef Asociation) dan praktisi olahan pangan/catering. Demo gastronomi yaitu seni atau ilmu akan makanan yang baik yang bertujuan untuk melestarikan budaya atau tradisi makanan khususnya pangan lokal. Dengan bahan baku makanan dari ubi ungu, hasil olahan dibagikan kepada pengunjung.
Disampaikan juga pengetahuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang umur simpan, dengan bahan baku yang diolah cabai dan bawang sebagai komoditas penyumbang inflasi yang cukup tinggi. Melalui demo masak yang akan dipraktekan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan diimplementasikan di rumah tangga.
(www.kuningankab.go.id)
0 Comments