ALAKSANA- Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si, menyebut, keberadaan pecinta ayam pelung tidak hanya menjadi hobi belaka, tapi akan menjadi tambang ekonomi apabila ditekuni dengan baik.
“Karena jika kita berkaca pada pagelaran liga ini, ternyata, yang datang dari berbagai daerah dan ini erat kaitannya dengan ekonomi kreatif yang sedang pemerintah dorong,” ujar Wabup, saat menghadiri Liga Ayam Pelung Ciayumajakuning IV, di Hutan Kota Sayana, Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, Minggu (2/10/2022).
Dikatakan Wabup, peminat ayam pelung dari waktu ke waktu semakin meningkat. Hal ini disebabkan, kegemaran dan hobi terhadap ayam pelung tumbuh serta berkembang, mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat. Bahkan, sambungnya, mulai dari skala daerah hingga tingkat nasional.
“Atas nama pribadi maupun pemerintah daerah, saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan kontes ayam pelung dalam rangka melestarikan ayam pelung yang merupakan plasma nutfah asli Jawa Barat. Saya berharap, kegiatan ini dapat diagendakan minimal setiap setahun sekali, sehingga kelestarian ayam pelung selalu terjaga, khususnya di Kabupaten Kuningan,” tuturnya.
Selanjutnya Wabup meminta, penyelenggaraan Liga Ayam Pelung tidak hanya sekedar kontes, melainkan perlu dikolaborasikan dengan berbagai hal yang bisa menciptakan perekonomian, sehingga akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan, baik bagi peserta maupun masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan organisasi ayam pelung tumbuh besar dan mampu memberi faktor yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan perekonomian,” imbuhnya.
Sementara, ketua penyelenggara, Gugun menjelaskan, selain untuk melestarikan keberadaan ayam pelung, event tersebut, juga digelar dalam rangka mempromosikan kawasan Hutan Sayana sebagai obyek wisata alam. Karena menurutnya, selain memilki suasana alam yang indah, di Hutan Kota Sayana, juga terdapat kedai yang menyajikan minuman kopi jenis liberika.
“Salah satu jenis kopi terbaik ada disini. Dan sangat cocok jika dinikmati di tengah suasan alam yang indah di Hutan Kota Sayana ini,” terang Gugun.
Terkait dengan pelaksanaan liga, dijelaskan Gugun, peserta yang mengikuti sebanyak 150 orang. Adapun kriteria yang dilombakan, meliputi keindahan dan panjang suara, bobot/berat, dan kecerahan/keindahan warna.
(www.kuningankab.go.id)
0 Comments