KUNINGAN- Para pendiri bangsa, mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Sejak kelahirannya sampai hari ini, Pancasila adalah kekuatan untuk berjuang membangun cita-cita. Selain itu, Pancasila menjadi pengingat, bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si, saat menjadi Inspektur Upacara, pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2022) pagi, di Halaman Setda Kuningan.
“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang,” ujar Wabup.
Dikatakan Wabup, selama ini upaya yang dilakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut, menurutnya, kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumberdaya alam dengan sumberdaya manusia.
“Menyadari hal tersebut, inilah waktunya kita merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan semua kelompok masyarakat dan memprioritaskan konservasi alam,” ucapnya.
“Inilah titik berangkat kita. Dalam hal ini pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita. Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi, ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya,” tambah Wabup.
Selanjutnya Wabup mengajak, seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari kehidupan. Selaras dengan tema Peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk tahun ini “Bergerak Bersama Pancasila”.
Tururt hadir mengikuti upacara, Ketua DPRD Kab. Kuningan Nuzul Rachdy, SE, Sekretaris Daerah Kab. Kuningan DR. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kab. Kuningan, para pejabat dilingkup Setda Kuningan, para kepala SKPD, sejumlah ASN dilingkup Pemkab Kuningan, anggota TNI/Polri, anggota organisasi kewanitaan, serta undangan lainnya.
Sebagai informasi, Hari Kesaktian Pancasil yang jatuh pada tanggal 1 Oktober, diperingati untuk mengenang Tujuh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) korban penculikan dan pembantaian Gerakan 30 September 1965, di Pondok Gede, Jakarta Timur atau dikenal dengan Lubang Buaya.
Mereka adalah, Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto, Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T Haryono, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I Pandjaitan, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean.
(www.kuningankab.go.id)
0 Comments