Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Hadiri Workshop Pengembangan Model Bisnis Pertanian, Bupati Acep : Dengan Adanya Closed Loop Agribisnis Diharapkan Dapat Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani.

For mania mega:


 KUNINGAN,- Dalam rangka mendorong peningkatan produksi, produktivitas, dan perluasan pemasaran bagi petani melalui transformasi digital untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Ditjen Bina (BANGDA) Pembangunan Daerah melaksanakan Kegiatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi/Information and Communication Technology (TIK/ICT) melalui integrated Participatory Development and Management Of Irrigation Program (IPDMIP). 

Ditjen Bina Pembangunan Daerah bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Workshop Pengembangan Model Bisnis Pertanian sekaligus penandatangan kerja sama kemitraan antara offtaker dengan kelompok tani lingkup wilayah Program IPDMIP Kabupaten Kuningan, hadir Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH MH  pada kegiatan tersebut. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26 Oktober 2022 s.d 28 Oktober 2022. Bertempat di Grage Sangkan Hotel, Jl. Panawuan-Sangkanhurip, Kabupaten Kuningan, Rabu (26/10/2022). 

Bupati Kuningan Acep Purnama dalam kegiatan tersebut menyampaikan Program Information and Communication Technology (ICT)-IPDMP merupakan salah satu program kelanjutan dari program IPDMIP, yang pada pertengahan Tahun 2022 ini pelaksanaan program IPDMIP sudah berakhir pelaksanaanya untuk lokasi dana dari ADB dan AIF yang dilaksanakan oleh KPIU Bappeda dan KPIU Dinas PUTR, sedangkan untuk anggaran IFAD yang dilaksanakan oleh KPIU Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian masih berlangsung sampai tahun 2023.

“ Dalam program ini, Kabupaten Kuningan terpilih menjadi salah satu lokasi di Wilayah Regional 3 (Lampung, Jawa Barat, & Banten), program ini sangat mendukung  dan membantu Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam mengatasi permasalahan yang terkait dengan sektor pertanian mulai dari proses tanam, pemeliharaan hingga penjualan komoditas pertanian.” terang Bupati Acep.

Hal ini sejalan dengan tujuan untuk mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan perluasan pemasaran bagi petani melalui transformasi digital dan meningkatkan ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat pedesaan, sambung Bupati Acep.

Selanjutnya masih di paparkan Bupati Acep, peran penting sektor pertanian terhadap PDRB di Kabupaten Kuningan cukup besar yaitu sekitar 23,91% berdasarkan data BPS Tahun 2021, tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Sebagai informasi awal Kabupaten Kuningan memiliki lahan dan produktivitas yang cukup baik namun dalam proses bisnisnya belum dikelola secara profesional karena masih menggunakan sistem konvensional.

Berangkat dari berbagai tantangan yang ada kami selaku Pemerintah mencari solusi agar proses bisnisnya bisa lebih baik. Setelah dilakukan berbagai pertemuan dan diskusi dan studi ke Kabupaten yang telah sukses dalam mengembangkan bisnis pertanian. 

“ Kami sepakat menggunakan Konsep Kemitraan Agribisnis dengan metode Close Loop dan untuk lokasinya berada di Desa Sagarahiang Kecamatan Darma yang akan dijadikan percontohan dan akan terus di kembangkan di desa-desa lainnya dengan konsep dan metode Close Loop tersebut” beber Acep.

Diterangkan Acep, model bisnis kemitraan ini sangat diperlukan dalam keberlanjutan dan peningkatan komoditas pertanian hortikultura Kabupaten Kuningan. Kemitraan Closed Loop mempertemukan stakeholder, menciptakan sinergi pentahelix dalam pengembangannya.

Selain itu, Closed Loop Agribisnis di dorong dengan penggunaan teknologi digital yang tidak hanya untuk Smart Farming melainkan juga berperan dalam pemantauan dan dokumentasi kegiatan.

“ Dengan adanya Closed Loop Agribisnis diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, memberikan pendampingan kepada petani dari proses budidaya hingga pascapanen, menjaga besaran inflasi bisa terjaga, serta menjamin kepastian pasar karena telah mendapatkan jaminan dari offtaker, besar harapan kami dengan adanya program ini dapat berkolaborasi dan dapat bersinergi antar stakeholder yang tergabung dalam sinergi pentahelix” Harap Acep.

“ Kesempatan ini merupakan momentum yang sangat berharga para stakeholder yang terlibat dalam bisnis pertanian dapat duduk bersama untuk mengembangkan potensi pertanian yang ada di Kabupaten Kuningan” Ucap Acep.

Disampaikan oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi melalui sambungan Vidcon. Program IPDMIP sebagai salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat pedesaan serta meningkatkan nilai dan keberlanjutan pertanian beririgasi, perlu didukung dengan upaya penguatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi untuk pengembangan agribisnis dan pemasaran serta akses informasi pertanian.

Selanjutnya, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Ditjen Bina BANGDA, Edison Siagian dalam penyampaian materinya menekankan pentingnya koordinasi dan sinkronisasi antar seluruh pelaksana agar kegiatan dapat berjalan efektif dan efisien dengan memperhatikan jangka waktu pelaksanaan kegiatan. Selain itu, ruang lingkup dan output kegiatan ICT/TIK agar menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan tim.

Bappenas yang diwakili Koordinator Pendayagunaan Sumber Daya Air Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bapak Jauhari pada pertemuan ini menyampaikan bahwa produk ICT/TIK Program IPDMIP ke depannya akan dapat dikolaborasikan dengan sistem informasi lain yang sejalan dan direplikasikan pada daerah lain di luar Program IPDMIP. 

Melalui dukungan kegiatan ICT pada Program IPDMIP diharapkan akan dapat memberikan layanan teknis data dan informasi aktual sektor keirigasian dan pertanian bagi Pemda, perkumpulan petani pemakai air (P3A), kelompok tani (Poktan), PPL, pengamat pengairan, dan juru pengairan sebagai pemanfaat.

Selain itu, petani memperoleh akses pasar yang lebih baik dan luas melalui layanan digital business model dan marketplace terhadap produk hasil pertaniannya; menjamin keberlanjutan layanan ICT pasca program IPDMIP; serta menyediakan data dan informasi bagi pemerintah pusat dan daerah sebagai dasar perencanaan dan monev program pertanian beririgasi di wilayahnya. 

(www.kuningankab.go.id)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close
close
close