KUNINGAN,- Masih dalam Rangkaian Kegiatan Hari Jadi Ke-524 Kuningan, kali ini adalah penampilan pentas seni yang menampilkan seni wayang golek dengan menampilkan 4 dalang sekaligus (Rampak Dalang). Pagelaran Wayang Golek menampilkan sejumlah dalang lokal yang tergabung dalam Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi). Adapun beberapa di antaranya Maman Anom Sunardi (Giri Cahya), Aan Anjasmara Hamzah HS (Pusaka Aria Kamuning 3), Dava Abdurrahman (Pusaka Aria Kamuning 4) dan Enju Sonjaya (Gentra Kamulyan). Bertempat di Desa Karoya Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan. Kegiatan tersebut dihadiri dan di buka langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH.,MH, Senin Malam (12/9/2022).
Dalam sambutannya Bupati Acep mengatakan pagelaran wayang ini diselenggarakan di 5 titik eks kawedanan. Dimana Desa Karoya Kecamatan Cipicung ini adalah salah satunya yang kita laksanakan, setelah kemarin juga dilaksanakan di Desa Jambugeulis, Kecamatan Cigandamekar. Selanjutnya pagelaran wayang berikutnya akan di gelar berlokasi di Desa Selajambe Kecamatan Selajambe, lalu di Desa Ciniru Kecamatan Ciniru dan akan ditutup di Desa Luragung Tonggoh Kecamatan Luragung.
“ Pagelaran wayang di 5 titik ini adalah sebagai bukti bahwa pemerintah daerah ingin menyelenggarakan hiburan dan pesta rakyat yang menyenangkan hati setiap warganya. selain capaian pembangunan fisik yang telah dan akan kita laksanakan secara berkesinambungan, pemerintah juga ingin menghadirkan sebuah pertunjukan yang menggugah hati setiap masyarakat sehingga terciptanya rasa kedekatan antara pemerintah dengan warganya” tutur Acep.
Selain itu dikatakan Bupati, pagelaran ini diadakan dengan tujuan untuk mengangkat nilai-nilai kearifan lokal serta menghidupkan kembali seni Wayang Golek. Menurut Acep, ini sebagai momentum pelepas rindu bagi para pencinta seni Wayang Golek dan ia berharap kesenian tersebut bisa terus dilestarikan.
“Hari ini kita melihat pertunjukan Wayang Golek. Tentunya ini menjadi sebuah kerinduan yang luar biasa bagi para pecinta seni Wayang Golek. Mari kita nikmati, dan mudah-mudah Wayang Golek yang menjadi warisan budaya yang sudah ditetapkan oleh UNESCO ini menjadi sebuah Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity serta tentunya perlu kita lestarikan dan kita jaga,” ucap Bupati.
Sementara itu, terselenggaranya kegiatan ini juga menjadi bentuk kepedulian Pemerintah Daerah kepada para seniman dan budayawan dengan menyediakan fasilitas agar mereka bisa terus aktif berkreasi.
Bupati Acep, mengatakan, Pagelaran Wayang Golek sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap Budaya Nusantara. Selain itu, wujud kecintaan pemerintah kepada warga Kuningan dengan menghadirkan hiburan Budaya.
“Kami ingin memberikan hiburan yang bermakna bagi masyarakat Kuningan. Tontonan yang mengandung tuntunan,” kata Acep.
Lanjut Acep, apalagi kisah yang dibawakan dalam pertunjukan Wayang Golek sarat dengan nilai-nilai luhur dan pesan moral.
Acep ingin mengajak masyarakat menerapkan pesan moral tersebut dalam menjalani kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
“Nilai-nilai pesan yang terkandung dalam cerita Wayang Golek harus menjadi tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat,” kata Acep.
Pagelaran Wayang Golek merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-524 Kuningan, sebagai wujud rasa syukur di usia yang ke-524 tahun.
“Dengan tema Hari Jadi ke-524 Kuningan yaitu “Kuningan Maju Nyungsi Sajati”, menjadi harapan kita semua bahwa kesehatan, keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat kuningan selalu dilimpahkan oleh Allah Swt. dan semua itu juga tidak terlepas dari upaya kita untuk mewujudkannya melalui kegiatan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Bupati Acep berharap, masyarakat Kuningan, khususnya Generasi Muda harus melestarikan Kesenian dan Kebudayaan. Generasi Muda juga harus bangga dengan Kesenian dan Kebudayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia.
“Harus bangga dan ikut melestarikan Kebudayaan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan,” pungkasnya.
(www.kuningankab.go.id)
0 Comments