Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting di Kabupaten Kuningan.

For mania mega:


 KUNINGAN,- Guna mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Kuningan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan memperkenalkan Program Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting di Kabupaten Kuningan Kerjasama Antara Pemda Kuningan dan TNI/ Kodim 0615 Kuningan. Kegiatan tersebut Resmi dibuka Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH.,MH bertempat di Gor Ewangga Kuningan, Kamis (21/7/2022).

Komandan Korem (Danrem) 063/SGJ Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Dany Rakca dalam arahannya  menyebutkan perintah Bapak Kasad, saat beliau dikukuhkan menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting beberapa waktu lalu, dimana secara otomatis para Komandan Satuan Kewilayahan mulai dari Danrem, Kodim, Koramil hingga Babinsa jadi Bapak Asuh Anak Stunting di wilayahnya masing-masing. 

Dany Rakca menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam persoalan stunting ini karena persoalan stunting ini merupakan permasalahan bangsa yang pada akhirnya bermuara pada usaha menciptakan generasi Indonesia yang unggul, sehat dan berkualitas.

Danrem 063/SGJ Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Dany Rakca  menegaskan, bahwa Program Bapak Asuh Stunting adalah program yang dibuat guna meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembang dan akan secara langsung melakukan monitoring terhadap gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh tim pendamping keluarga (TPK).

“Program Bapak asuh memiliki konsep, setiap donatur akan membantu anak-anak asuhnya yang terkena stunting dan berasal dari keluarga tidak mampu, berupa dana yang akan digunakan oleh TPK untuk membuat makanan yang sehat dengan gizi seimbang, Sehingga target penurunan stunting 14 persen 2024 tercapai sesuai arahan Presiden Jokowi dan saya ingin di Kabupaten Kuningan ini Merdeka Stunting, tidak ada lagi anak yang stunting di Kabupaten Kuningan”, lanjut Danrem 063/SGJ Sunan Gunung Jati Cirebon.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Acep menyampaikan bahwa Percepatan Penurunan Stunting Merupakan Program Nasional Yang Telah Dicanangkan Oleh Bapak Presiden Jokowi Untuk Dilakukan Penanggulangannya  Dengan Melibatkan Multisektor Upaya Percepatan Penurunan Stunting Dilakukan Melalui Intervensi Gizi Spesifik (Bidang Kesehatan) Dan Intervensi Gizi Sensitif (Diluar Bidang Kesehatan). Upaya Ini Akan Lebih Efektif Apabila Dilakukan Secara Konvergen Dari Berbagai Sektor. Pemda Kuningan Melalui Skpd/Sopd Terkait Telah Melakukan Beberapa Intervensi Bekerjasama Dengan Sektor Swasta, Universitas, Baznas, Pmi, Organisasi Profesi, Maupun Asosiasi/Perhimpunan, Yang Secara Langsung Maupun Tidak Langsung Berdampak Pada Penurunan Stunting. Untuk Menambah Akselerasi Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Kuningan, Maka Perlu Adanya Pendampingan Secara Langsung Melalui Program Bapak  Asuh Anak Stunting. 

Program Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting adalah program baru yang digagas untuk melibatkan seluruh pihak di kabupaten Batu Bara baik stakeholder maupun masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting baik itu bantuan materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting untuk usia 0 hingga 2 tahun.

Program Bapak Asuh membuka ruang terbuka secara luas bagi siapapun di Kabupaten Kuningan yang ingin membantu anak-anak penderita stunting maupun pencegahan stunting kepada anak yang baru lahir.

Bupati mengatakan program ini bertujuan untuk melibatkan seluruh pihak-pihak di Kabupaten Kuningan untuk mau berkontribusi dalam menangani stunting dan berharap dengan sinergitas yang kuat ini dapat menjadikan Kabupaten Kuningan menjadi Kabupaten yang sehat dan bebas stunting. 

“ Kami Pemerintah Kabupaten Kuningan sangat mendukung dan mengapresiasi terhadap kegiatan kerjasama antara pemda kuningan dengan tni/kodim 0615 kuningan melalui program bapak asuh anak stunting yang melibatkan semua sektor yaitu Kodim, Koramil, Polres, Polsek, Skpd/Sopd, Pemerintahan Kecamatan, Puskesmas, Pemerintah Desa, serta kerjasama sektor swasta. diharapkan kegiatan ini dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Kuningan tahun 2022.” Ucap Bupati Acep Purnama.

Selanjutnya Wakil Bupati Kuningan H. M. Ridho Suganda, S.H., M.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kuningan menerangkan Upaya Percepatan Penurunan Stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik (bidang kesehatan: untuk mengatasi penyebab langsung) dan intervensi gizi sensitif (diluar bidang kesehatan: untuk mengatasi penyebab tidak langsung). upaya ini akan lebih efektif apabila dilakukan secara konvergen. Konvergensi membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran dan pemantauan kegiatan secara lintas sektor untuk memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas (1000 HPK) dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat, terutama masyarakat miskin.

Lebih lanjut Wabup Edo melaporkan bahwa Ada 3 (Tiga) tahapan kegiatan yang sudah kami laksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting diantaranya:

1) Regulasi Daerah Terkait Stunting Pada Tanggal 12 Mei 2022, Menghasilkan Surat Keputusan Bupati Nomor: 050/Kpts.249-Bappeda/2022 Tanggal 23 Maret 2022 Tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan (Tpps) Kabupaten Kuningan;

2) Pemetaan Dan Analisis Situasi Program Terkait Stunting Pada Tanggal 14 Juni 2022, Menghasilkan 48 Desa Lokus Intervensi Stunting Tahun 2022 Yang Merupakan Gabungan Sejak Tahun 2019-2022;

3) Rembuk Stunting Pada Tanggal 30 Juni 2022, Menghasilkan Komitmen Bersama (Mou) Kegiatan Intervensi Di Desa Lokus Yang Akan Dilakukan Oleh Berbagai Sektor;

Menerangkan lebih lanjut Wabup Edo, ada Beberapa Kegiatan Yang Sudah, Sedang Dan Akan Direncanakan Oleh Beberapa SKPD/SOPD Terkait, Diantaranya:

  1. Intervensi Gizi Spesifik Oleh Dinas Kesehatan Dan Jajarannya Berupa:

Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil Dan Remaja Putri Untuk Mencegah Anemia, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Kepada Ibu Hamil Kek Dan Balita Gizi Kurang, Promosi Dan Konseling Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Dan Asi Eksklusif, Penyuluhan Pemberian Makanan Bayi Dan Anak (PMBA), Pemantauan Pertumbuhan Di Posyandu, Pemberian Imunisasi Pada Bayi, Pemberian Vitamin A Bagi Bayi Dan Balita, Pemberian Obat Cacing Pada Ibu Hamil, Dan Remaja Putri, Promosi Gizi Seimbang, Penyediaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

  1. Intervensi Gizi Sensitif Oleh Skpd/Sopd Terkait Stunting Berupa:

(1) DPPKBP3A: Pendampingan Calon Pengantin, Pasca Persalinan, Ibu Hamil, Dan Pendampingan Keluarga

(2) DPUTR : Pembangunan Spam, Penyediaan Sub Sistem Pengolahan Septic Tank, Spal, Dan Pembangunan Sistem Drainase

(3) DPKPP : Perbaikan Rutilahu

(4) DIKBUD : Pemberian Pmt Anak Sekolah, Workshop Parenting

(5) DPMD: Peningkatan Kapasitas Kpm Dan Kader

(6) DISKOMINFO: Publikasi Terkait Stunting

(7) DISTANAK : Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan

(8) DISKATAN : Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl)

(9) DINSOS : Bansos Sembako, Pendataan Fakir Miskin, Pendataan Pbi, Bansos Pkh (10) Kemenag : Bimbingan Catin, Remaja Usia Nikah, Dan Usia Sekolah

(11) Dan SKPD/SOPD Lainnya Bahkan Pemda Kuningan Dengan Lintas Sektor Swasta, Pendidikan, Rumah Sakit, Dan Organisasi Masyarakat Berkomitmen Untuk Bekerjasama Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Kuningan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan. Kabupaten Kuningan. dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM. mengatakan Upaya Penurunan Stunting memerlukan kolaborasi baik antara pemerintah melalui SKPD/SOPD, Sektor Swasta (Rumah Sakit Swasta,Pdau, Hotel Purnama), Masyarakat (Pkk: Mudah-Mudahan Pkk Bisa Menggerakkan Masyarakat Melalui Peran Ibu-Ibu Pkk Di Desa-Desa; Gow; Ormas; Organisasi Profesi; Pmi; Baznas; Asosiasi/Perhimpunan), Akademisi (Stikku, Stikes Muhammadiyah, Unisa), Pelaku Usaha, Dan Media.

“ Alhamdulillah kegiatan ini terselenggara atas kerjasama pemda kuningan melalui dinas kesehatan dengan Danrem 063/ Dandim 0615 kuningan sangat diperlukan adanya partisipasi dan peran aktif dari semua pihak dalam rangka akselerasi percepatan penurunan stunting, salah satunya yaitu dengan program bapak asuh anak stunting. semoga dengan adanya pertemuan ini, dapat mengetuk hati semua pihak untuk bersedia menjadi bapak asuh anak stunting, sehingga kasus stunting di kabupaten kuningan menjadi menurun” Ungkapnya.

Dilaporkan dr. Susi Peserta Kegiatan yang mengikuti pertemuan ini diantaranya Meliputi:  Sektor Pemerintah, Tni Dan Polri, Dprd Kuningan,  Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, TP PKK, Darma Wanita, SKPD/SOPD Se-Kab. Kuningan, Camat, Kepala Desa/Kel, Kepala Puskesmas Se-Kab. Kuningan, Rumah Sakit Swasta, Pdau, Hotel Purnama, Dan Sektor Swasta Lainnya. Organisasi Profesi, Pmi, Universitas, Baznas, Dan Asosiasi/Perhimpunan, Koordinator Pendamping Masyarakat Desa, Knpi, Dan Teknikal Asesmen Stunting Provinsi 

“ Harapan Kami, Setelah Pertemuan Ini, Hadirin Yang Hadir Di Sini Bersedia Menjadi Bapak Asuh Bagi Anak Stunting Di Daerahnya Masing-Masing, Sampai Anak Tersebut Menjadi Normal.” Tutur dr. Susi.

Pada kegiatan tersebut dilakukan juga Penandatanganan MOU Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting di Kabupaten Kuningan dan Penyerahan Susu dan Buah Buahan secara Simbolis Kepada Anak Asuh.


(www.kuningankab.go.id)


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close