KUNINGAN - Kabar ketidakharmonisan Bupati Kuningan dengan Wakilnya menjadi viral satu pekan terkahir ini. Mulai dari isu ketidak kompakan antar keduanya sampai ke penyerahan asset negara (kedinasan) oleh Wakil Bupati Kuningan.
Wakil Bupati Kuningan, M. Ridho Suganda, S.H., M.Si. Selasa (16/03/2021) akhirnya buka suara terkait isu disharmonisasi yang cukup disayangkan banyak pihak itu, lebih lagi terkait alasan kenapa beliau akhirnya menyerahkan asset-asset kedinasan.
"Saya ingin mengurangi beban pemerintah. Kalau saya menggunakan mobil dinas dsb itu kan harus diisi bensin, rumah dinas, listriknya segala macam. Nah saya juga gak mau menjadi beban" ujar Wabup saat ditemui awak media saat vaksinasi masal di GOR Ewangga.
Karena menurutnya, menggunakan mobil dinas atau pun tidak adalah hal yang sama. Sebab yang penting itu tugas yang diberikan oleh negara tetap bisa dilaksanakan.
Dirinya pun menjelaskan bawa semua previlage itu memang merupakan alat penunjang untuk meningkatkan kinerja, namun itu juga kalau memang sedang diperlukan.
"Bahasanya kalau diperlukan, dan jika kita merasa tidak memerlukannya, tidak begitu penting menggunakan aset negara. Ya saya balikin aja." ungkapnya
Menyikapi isu keretakan antara dirinya dengan Bupati, Wabup pun menjelaskan bahwa mereka tidak ada masalah, sesuai dengan pernyataan Bupati saat acara mutasi pegawai beberapa hari yang lalu.
"Ya Pak Bupati juga mengatakan tidak ada masalah ya berarti tidak ada masalah. Tidak ada konflik, kalo dari saya sih gak ada ya, tapi gak tahu dari yang lain." tukasnya.
Sementata itu menyinggung soal soal pertemuan dengan DPD, Wabup Edo juga menjelaskan bahwa pertemuan itu merupakan pertemuan biasa dan ketua DPD memberi saran, wejangan, dsb.
Dalam artian, menurutnya bahwa pertemuan tersebut mempunyai arti bahwa mereka harus sama-sama bisa menjalankan tugas sesuai dengan peraturan/tupoksi yang ada, dengan tanpa menjatuhkan salah satu pihak.
"Jadi kita bergerak tanpa ada saling ancam, tidak boleh ada ini, itu, dsb. Dan itu merupakan saran yang sangat bijak, dan luar biasa bagi saya." kata Wabup.
Dirinya juga menegaskan bahwa pemberian nasihat itu bukanlah pemberian nasihat bagi hubungan yang sudah retak, melainkan sebaliknya.
"Bukan berarti kita sudah retak lalu akhirnya diberi saran seperti itu bukan, tapi ini sebelum retak dikasih saran harusnya begini begitu" pungkas Wabup. (Ibnu)
0 Comments