KUNINGAN - Tepat hari ini, Kamis (22/10/2020) di Hari Santri Nasional, Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuningan kembali disantroni aksi masa, menuntut pemakzulan Nuzul Rahdy, dari kursi Ketua DPRD Kabupaten Kuningan.
Beberapa elemen masyarakat dari mahasiswa juga santri, meluapkan kekecewaannya terhadap tuntutan mereka yang belum juga dipenuhi untuk menyelesaikan kasus 'limbah' Ketua DPRD tepat di hari santri ini.
Seperti yang diutarakan Ketua BEM STISHK, Dendy Mochamad Fauzan yang merasa bahwa pengawalan yang diberikan dari tanggal 9 (aksi sebelumnya) sampai dengan 22 November ternyata hanya menghasilkan janji-janji manis saja.
"Hari ini kami sangat kecewa sekali, karena kami sudah mengawal dari tanggal 9 sampai tangga 22, janji-janji itu keluar kembali jadi angin surga buat kami" ujarnya.
Dirinya mengatakan sebagaimana janji BK untuk menyelesaikan putusan kasus tepat di 2 November nanti, jika tuntutan tidak juga dipastikan hasilnya maka pihaknya akan benar-benar kecewa.
"Bahkan seluruh masyarakat yang ada di Kuningan pasti jati dirinya akan keluar untuk menuntut kembali" ungkapnya.
Mengenai aksi susulan, di 2 November mendatang, Ketum IMM Kuningan Sandi Yunus yang juga bersama Dendy menegaskan jika di 2 November nanti permintaan/harapan para demonstran tidak diputuskan maka jangan salahkan jika mahasiswa menanggalkan keanggunannya.
"Kami dari mahasiswa sudah meminta izin kepada publik, di depan aparat kaamanan, DPRD sendiri, bahwasannya jika sampai dengan tanggal 2 tidak diputuskan permintaan kami, maka untuk aparat keamanan jangan mengganggu kami jika kami mengeluarkan tindakan di luar dari anggunnya mahasiswa." ujarnya.
Dengan sedikit nada mengancam ia juga mengatakan jika sikap BK masih seperti ini maka di 2 November nanti, jangan salahkan juga mahasiswa jika mereka nanti melakukan tindakan-tindakan diluar dugaan.
"Itu bentuk kecintaan kami terhadap Kabupaten Kuningan, khususnya kepada lembaga perwakilan kita, DPRD" pungkasnya
(Dede)
0 Comments