Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Sejarah Kuningan: Dari Jayakarta sampai Indonesia Merdeka

For mania mega:

Bagian 3 Sejarah Kuningan: Dari Jayakarta sampai Indonesia Merdeka

Megaswara Kuningan - Sang Adipati Kuningan bersama pasukan Kuningan dibawah pemerintahan Cirebon telah turut serta bertempur untuk menundukan Galuh dan membantu mendirikan pemerintahan Wiralodra di Indramayu dibawah pimpinan Fatahillah Cirebon.

Pasukan Kuningan juga ikut menggempur Sunda Kelapa dan turut serta mendirikan pemerintahan Jayakarta sehingga pasukan dari Kuningan ada yang menetap di Jayakarta dan sekarang nama Kuningan terukir menjadi nama salah satu Kelurahan di wilayah Jakarta Selatan yaitu Kelurahan Kuningan.

Berkat nilai-nilai luhur jiwa juang para leluhur Kuningan yang diwariskan kepada anak cucunya, pada zaman Hindia Belanda karena perlawanannya seorang ulama besar dari Lengkong yaitu Eyang Hasan Maolani oleh pemerintah Hindia Belanda telah dibuang/diasingkan ke Gorontalo Sulawesi Utara dan meninggal di Gorontalo.

Di dalam usaha mempertahankan kemerdekaan, pemerintah Indonesia mengadakan serangkaian perundingan dengan Belanda. Salah satu perundingan dilakukan di Linggarjati, yang pada saat itu belum dikuasai Belanda.

Pemilihan Linggarjati sebagai tempat perundingan merupakan sesuatu pilihan yang tepat, baik dilihat dari segi politis maupun dari segi keindahan alamnya. dengan adanya perundingan tersebut maka nama Linggarjati tidak hanya dikenal di Indonesia, melainkan juga dikenal di seluruh dunia.

Setelah Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia diserang oleh tentara Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, Panglima Besar Jenderal Soedirman menginstruksikan untuk membentuk 4 (empat) Markas Besar Komando Djawa (MBKD), yang meliputi MBKD Jawa Timur, MBKD Jawa Tengah, MBKD Jawa Barat dan MBKD luar Jawa.

Untuk MBKD Jawa Barat dipimpin oleh Letkol r.k. Sukanda Bratamanggala, yang berkedudukan di Desa Subang dan dijadikan basis gerilya melawan Belanda.

Sesuai dengan keputusan Dewan Pertahanan daerah keresidenan Cirebon dan brigade v, maka Ciwaru dijadikan basis pertahanan dan pusat pemerintahan Keresidenan Cirebon. Rakyat Ciwaru dengan ikhlas menyerahkan rumah mereka untuk dipergunakan sebagai kantor-kantor, staf militer, pemondokan dan lain-lain. ciwaru menjadi pusat daerah perjuangan perang kemerdekaan.

Sesudah lewat masa revolusi fisik dan memasuki tahun lima puluhan terdapat masalahmasalah politik, ekonomi, dan sosial, termasuk di dalamnya masalah keamanan yaitu gangguan DI/TII di Kuningan, yang menyebabkan situasi dan kondisi tidak mungkin untuk melaksanakan pembangunan sebagaimana mestinya. Rakyat Kuningan beserta TNI bahu membahu untuk memadamkan pemberontakan DI/TII.

Dalam rangka mengisi kemerdekaan, masyarakat kabupaten Kuningan dengan semangat juang yang tinggi yang dilandasi nilai gotong royong selalu berkiprah melaksanakan pembangunan menuju masyarakat adil, makmur, sejahtera lahir dan batin berdasarkan pancasila. selesai

(Dede/Red)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close
close
close