Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Siklus Petani Aman, Kepala Diskatan Kuningan: Muda 'Dagang', Tua 'Tani'

For mania mega:

Megaswara Kuningan - 'Nu di sarawah teh... Jelma kolot deui... Jelma kolot deui'. Mungkin inilah sedikit ungkapan yang menggambarkan situasi pertanian di Kuningan dewasa ini. Dimana anak-anak muda sekarang sudah mulai jauh dari yang namanya sawah, dari kegiatan bertani.

Merespon stereotip 'yang tua yang bersawah' ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, Dr. Ukas Suharfaputra MP., ternyata memiliki pandangan dan penjelasannya sendiri.

Dalam program Ngoling (Ngobrol Langsung Insan Kuningan) beu! edisi ke-15, Jumat (7/8/2020), ia menyebutkan bahwa isu para pemuda cenderung tidak tertarik dengan dunia tani itu sudah ada sejak dulu.

"Bahkan pada tahun 1995 sempat ada kekhawatiran jika para pemuda sudah tidak tertarik dengan dunia pertanian, maka dipastikan 10 tahun yang akan datang tidak akan ada lagi yang namanya 'petani'. Namun sekarang, 25 tahun kemudian? kenyataannya masih ada" ujarnya

Menurut Ukas yang baru menjabat selama 6 bulan sebagai Kadiskatan Kuningan ini menyebutkan  bahwa warga Kuningan yang umumnya terkenal senang 'merantau' ternyata punya kebiasaan yang unik dalam regenerasi tani.

"Ternyata setelah diteliti lebih lanjut, pemuda yang dulunya suka ke kota 'dagang', merantau, itu ketika usianya sudah tua, dan sudah sering di Desa, maka mereka kemudian pindah 'ka sarawah'. Itu sebabnya sawah itu rata-ratanya selalu di kelola oleh mereka orang-orang tua" jelasnya.

Namun memang usaha untuk memperkenalkan dunia tani ke para generasi muda Kabupaten Kuningan terus di gaungkan oleh pihak Diskatan. Mengingat generasi muda merupakan generasi potensial dimana tenaga dan daya pikirnya masih 'berkobar'.

Dalam usaha menyalakan api semangat bertani kepada para kaum urban milenial inilah, Kadis Ukas mengimbau untuk mari bersama merubah stigma/stereotip dikalangan masyarakat umum yang mengatakan bahwa petani itu kotor, bahwa petani itu 'ngome pacul wae'.

"Menurut pengamtan saya diluar sedang berkembang konsep bahwa ada petani tradisional yang cenderung tidak memikirkan efisiensi, frofit, bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan pangannya saja, dan kemudian ada juga petani milenial, nah ini sudah berorientasi pada frofit dan konsepnya itu sudah agribisnis" jelasnya.

Dan sebenarnya, lanjutnya para petani milenial di Kabupaten Kuningan ini sedang tumbuh. Ia juga menyebutkan beberapa waktu lalu ada lomba pertanian di tingkat Jawa Barat, dan juara 1-nya dari Kabupaten Kuningan.

"Warga Windujanten, masih muda Pak Indra namanya. Beliau melakukan berbagai inovasi dalam bertani, dengan pendekatan sains. Inilah yang kemudian akan kami jadikan contoh dan akan terus kami sosialisaikan bahwa petani itu tidak melulu identik dengan yang tua-tua, tapi yang muda pun bisa berinovasi, berprestasi dengan bertani" pungkasnya

Kadiskatan Dr. Ukas Suharfaputra MP., yang seorang Rock n Roll-an ini mengakhiri bincang santai di program Ngoling beu! dengan melakukan karaoke lagu Slank 'Ku Tak Bisa'

Selain tayang di 5 stasiun radio RUKUN (Megaswara Kuningan 89.8 FM, Tazkia 107.2 FM, KOS 96.5 FM, Rasuci 98.1 FM, dan juga Rasilima 103.2 FM) acara Ngoling beu! bersama Kadiskatan Kabupaten Kuningan ini dapat disaksikan pula di kanal resmi Youtube Megaswara Kuningan Chanell.

(Dede)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close
close
close