Megaswara Kuningan - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Kadiskatan) Kuningan, Dr. Ukas Suharfaputra MP., Jumat (7/8/2020) melakukan talkshow di RUKUN (Radio Urang Kuningan Network) di program acara Ngoling (Ngobrol Langsung Insan Kuningan) beu!
Talkshow tersebut hadir setiap Jumat, siar serentak di 5 stasiun radio Kabupaten Kuningan, Megaswara Kuningan 89.8 FM, Tazkia 107.2 FM, KOS 96.5 FM, Rasuci 98.1 FM, dan juga Rasilima 103.2 FM.
Bersama Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Dr. Ukas Suharfaputra MP., pekan ini Ngoling beu! mengupas tuntas program kerja dari Diskatan Kuningan, isu ketahanan pangan, serta problematika para petani di Kuningan.
Menanggapi isu ketahanan pangan, Kadis yang juga senang dengan musik Rock n Roll ini menyebutkan bahwa jika dilihat secara lingkup Nasional, ketersediaan pangan Indonesia memang sudah dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
"Sampai, untuk menutupi kebutuhan beras Nasional saja, kita harus beli dari Thailand, Filipina, dsb" jelasnya.
Memang untuk mencapai Indonesia yang swasembada pangan itu harus dimulai dari daerah sendiri. Untuk Kabupaten Kuningan, ujar Ukas (sapaan akrab) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sudah memetakan beberap hal dan menyebutkan bahwa Kuningan mempunyai lahan yang cukup luas, yang ternyata belum tergarap dengan maksimal.
"Pertama, kami telah mendiagnosa, bahwa faktor produksi di Kabupaten Kuningan ini cukup potensial. Lahan masih luas, di luar lahan baku yang luasnya 28.018 H, kita masih punya cadangan-cadangan lahan yang belum tergarap. Mulai dari lahan kering, lahan rumah. Bahkan lahan perhutani ada 24.000 H" ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini Diskatan Kuningan juga telah menyiapkan program Gurih (Guyur Benih), Si Jaka (Singkong Jagung Kacang Tanah), dan Babeh Dumang (Bawang Merah, Cabe, Jahe, Durian, Mangga).
"Dengan Gurih kita akan memberikan subsidi 'benih' kepada para petani agar mereka mau menanam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi 10-15%" ujar Ukas.
Sedangkan untuk Program Si Jaka, dan Babeh Dumang jika ada masyarakat yang menanam komoditi itu lanjutnya, maka akan menjadi prioritas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan. Program ini sendiri akan fokus dilaksanakan pada tahun 2021.
"Maka siilakan jika ada masyarakat yang ingin berkonsultasi dengan Diskatan perihal program-peogram tersebut, bisa langsung menghubungi kami" ungkapnya.
Sementara itu, Ukas sendiri menyebutkan bahwa Diskatan Kuningan sering mendapat curhatan atau keluhan dari para petani, tentang masalah sarana produksi, dan masalah pemasaran.
Dalam masalah pemasaran sering ada keluhan 'masalah klasik' yang terus menghantui para petani yakni tentang masalah jual oleh petani yang selalu lebih rendah dibanding dengan para pengepul. Dan satu-satunya cara untuk mengatasi hal ini, lanjut Ukas, adalah dengan cara berhimpun.
"Pada dasarnya para petani itu bisa menghimpunkan diri dalam satu kesatuan. Disanalah nanti mereka akan mempunyai kekuatan dalam menawarkan, dan menentukan harga" Ujar Ukas.
Harus dengan berkelompok. Bisa dalam Kelompok Tani, Gapoktan, dan tingkatan paling ideal, lanjutnya adalah ditingkatan Koperasi, dengan alasan karena Koperasi sudah memiliki landasan hukum.
"Karena jika petani sudah mempunyai kekuatan kolektif, ketika petani memutuskan harga maka akan jadi lebih mudah" pungkasnya.
(Dede)
0 Comments