Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Bisnis Menjanjikan, Kremes Gandasari, Hasil Kreasi Kelompok KKN 54 Uniku

For mania mega:

Megaswara Kuningan - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 54 Universitas Kuningan (Uniku) mengangkat potensi pertanian Desa Gandasoli Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan. Kelompok KKN 54 Uniku ini sudah sepakat dan memilih “Kremes Gandasari” menjadi salah satu potensi unggulan dari Desa Gandasoli yang wajib untuk diinovasikan dan dikembangkan. Produk potensi Desa tersebut, memiliki peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

“Kami sudah sepakat bersama rekan-rekan untuk menginovasikan dan mengembangkan potensi Desa Kremes Gandasari,” kata Ilham Maulana selaku Ketua Kelompok KKN 54 Uniku, Rabu (26/08/2020).

Menurutnya, KKN ini bertujuan untuk mendidik mahasiswa dan mahasiswinya agar mampu menerapkan ilmu yang sudah didapat untuk dipraktekan di masyarakat. Untuk tahun 2020, KKN tetap mengangkat potensi Desa di tempat yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Panitia KKN.

“KKN ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah untuk dipraktekan kepada masyarakat. Tetap fokusnya adalah mengangkat potensi Desa dikarenakan Uniku masih menjalin kerjasama bersama dengan USAID dan Kemenristekdikti selama tiga (3) tahun mulai dari 2019 kemarin,” ujarnya.


Lebih jauh, sambung mahasiswa dari jurusan Teknik Informatika (TI) Fakultas Ilmu Komputer (FKOM), mengatakan, berkaitan dengan hal itu, KKN Tematik Kewirausahaan Uniku pada tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Kewirausahaan : Digitalisasi Produk Unggulan Desa di Masa Pandemi Covid-19”. “Kelompok KKN 54 Uniku yang ditugaskan di Desa Gandasoli Kecamatan Kramatmulya, memilih produk kremes dengan bahan dasar ubi jalar yang menjadi salah satu pionir potensi Desa Gandasoli,” tuturnya.

Walaupun pada tahun ini KKN dilaksanakan secara online, namun kelompok kami tetap berinisiatif untuk mengirim sebagian anggota terjun ke lapangan secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Terjun ke lapangan agar KKN yang kami lakukan terlaksana dengan maksimal,” paparnya.

Ilham sapaan akrabnya, menjelaskan, bahwa jumlah kelompoknya itu terdiri 18 orang aggota. “Dengan rincian 18 orang tersebut terdiri dari 10 orang jurusan Fakultas Ekonomi (FE), 5 orang jurusan Fakultas Ilmu Komputer (FKOM), dan 3 orang jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sebagian besar anggotanya merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal di sekitar Desa Gandasoli,” katanya.

Masih menurutnya, salah satu jenis umbi-umbian yang cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggan 500 m dpl ini,  memiliki beragam manfaat untuk tubuh. “Ubi jalar memiliki kandungan lebih dari 40 persen kebutuhan tubuh sehari-hari seperti vitamin A, serat, kalori non lemak dan potasium,” katanya lagi.

Ilham menyebutkan, bahwa selain bermanfaat untuk kesehatan, ubi jalar juga bermanfaat untuk kecantikan dan cocok sebagai menu makanan diet alami.

“Manfaat ubi jalar itu, selain bisa menjaga kesehatan sistem pencernaaan, bisa juga mencegah penyakit asma, meningkatkan kesehatan jantung, mencegah diabetes, menurunkan berat badan, juga manfaat hebat lain yang ada di dalamnya.” ujarnya.

Produk yang digagas oleh kelompok KKN 54 ini, merupakan produk yang dikembangkan dari home industri Kremes Gandasari milik Ibu Erum.

“Produksi Kremes Gandasari ini sudah berlangsung selama 9 tahun. Awalnya saya mencoba untuk memanfaatkan ubi yang banyak terbuang, karena waktu itu harga ubi murah, jadi enggak ada bandar ubi yang nampung. Daripada kebuang, jadi saya olah.” jelasnya.

Makanan camilan berbahan dasar ubi dan gula ini  banyak dikenal dan digemari berbagai kalangan. Selain renyah, tekstur lembut ubi yang pas setelah digoreng serta rasa manis yang tidak berlebih, memberikan cita rasa kelezatan yang nyaman ketika dikunyah.

Inovasi produk yang kelompok KKN 54 kembangkan ini, menambahkan berbagai varian rasa pada Kremes Gandasari, yaitu coklat, vanila, matcha, dan strawberry. Juga menyuguhkan terobosan baru pada kemasannya. Harganya dipatok mulai dari Rp 6000, hingga Rp 25.000, dengan berbagai ukuran dan rasa.

Dengan adanya KKN ini, besar harapan mahasiswa untuk  memberikan terobosan baru demi meningkatnya perekonomian masyarakat secara gamblang dengan menggunakan sumber daya dasar produk unggulan Desanya.

“Kami akan memperbaharui logo yang dimiliki oleh Ibu Erum sesuai permintaan pemilik home industri tersebut, dan membantu memasarkan produk Desa Gandasoli ini,” pungkasnya.

(AS)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close
close
close