Megaswara Kuningan - Berbicara pemuda memang tidak akan pernah ada habisnya. Dalam konteks perjuangan kemerdekaan? Dalam konteks modernisasi dunia? Di segala hal.
Itu dalam konteks mainstream, namun jika dalam konteks perjuangan di ladang, di sawah, di tempat berlumpur, dan terlibat secara praktis? Mungkin, banyak yang menganggap, itu tidak mungkin dilakukan oleh pemuda.
Itulah ketidakmungkinan, stereotip yang berusaha dipatahkan oleh para kaum muda di Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi-Kuningan.
Melalui kelompok tani, yang kemudian mereka beri nama Kelompok Tani Muda Tunas Mandiri, para pemuda Desa Lengkong berusaha mengobarkan semangat, dan menyadarkan, bahwa pemuda juga bisa eksis di tempat yang identik dengan para 'kaum tua' ini.
Dalam program Badami (Bersama Desa Membangun Indonesia) Megaswara Kuningan 89.8 FM, kelompok tani muda Lengkong ini hadir, bersama Kepala Desa Lengkong, Irfan Fauzi, berbagi cerita, tentang potensi-potensi pemuda dalam kegiatan bertani.
Kang Irfan (sapaan akrab) yang merupakan salah satu motor terciptanya Kelompok Tani Muda Tunas Mandiri, sebelumnya juga pernah menyayangkan bahwa ternyata ketertarikan pemuda pada kegiatan bertani ini cukup rendah.
Padahal menurut dia jika dikelola dengan benar, dengan konsep 'Agrobisnis' ternyata bertani juga dapat menghasilkan laba yang luar biasa.
"Bahkan jika perhitungannya tepat, laba yang dihasilkan dari kegiatan bertani juga bisa menyaingi Upah Minimum, khususnya di Kuningan sendiri" jelasnya.
Kelompok tani muda tunas mandiri ini sendiri menggarap sawah dengan luas 500 bata, dengan pembagian 250 untuk ditanami padi, dan 250 lainnya untuk palawija.
Fajar Mauludin, jubir dari Kelompok Tani Muda Tunas mandiri menyebutkan dari bagian 250 bata yang diperuntukan untuk palawija, telah ditanami berbagai komoditi, seperti timun, cabai, tomat, kembang kol, dan juga sawi.
"Dan yang sudah panen, untuk periode sekarang yakni timun dan sawi" ungkap Fajar.
Lahan seluas 500 bata ini sendiri sebelumnya telah disiapkan oleh Desa. Dalam proses penggarapannya pun Desa masih tetap hadir, dan mendukung penuh akan apa yang sedang di programkan Kelompok Tani Lengkong. Bahkan Desa juga memberikan pembinaan rutin bersama Dinas Pertanian Kuningan.
Bagi warga Desa Lengkong yang tertarik bergabung dengan Kelompok Tani Muda Tunas Mandiri, Kang Irfan yang juga salah satu pembina membuka hal tersebut, dan mempersilakan warganya untuk mendaftarkan diri ke Kelompok Tani Tunas Mandiri.
"Untuk anggota Petani Muda sekarang, kurang lebihnya ada 20 orang. Untuk informasi juga, mereka yang tergabung dalam Kelompok Tani ini, 80% diantaranya, bukanlah petani. Jadi mari bagi warga Desa Lengkong khususnya para pemuda, jika memang tertarik bergabung, yuk, mangga kita bareng-bareng memajukan potensi Desa" jelasnya.
Untuk merubah mindset, dan menarik animo warga Desa Lengkong khususnya para pemuda dalam hal bertani, kelompok tani rencananya akan membuat dokumentasi mini film tentang proses bertani di Kelompok Tani Muda Tunas Mandiri. Dan nantinya akan di roadshow-kan/disosialisasikan ke tiap-tiap kampung di Desa Lengkong.
"Pada saat roadshow itu nanti juga akan dipaparkan kalkulasi, perhitungan-perhitungan, dan analisis bisnis yang terpendam di dunia pertanian" pungkas Irfan Fauzi, Kepala Desa Lengkong.
(Dede)
0 Comments