Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Hagia Sophia: 2 Kisah Salat Jumat ter-Syahdu (Part 1)

For mania mega:


Megaswara Kuningan - Hagia Sophia atau Aya Sofya merupakan simbol ikonik diantara dua agama besar di dunia. Dalam perkembangannya bangunan yang berdiri di tanah transkontinental ini mengalami beberapa periode perubahan. Mulai gereja, masjid, museum, sampai menjadi masjid kembali.

Keputusan Hagia Sophia sebagai museum sejak tahun 1935 dibatalkan pada 10 Juli 2020 oleh Pengadilan Tinggi Turki yang mengubah kembali tempat tersebut menjadi masjid. Dan pada 24 Juli kemarin telah dilaksanakan pula salat Jumat perdananya setelah 86 tahun menjadi museum.

Pada pelaksanaannya, salat Jumat tersebut dikabarkan diikuti oleh ribuan jemaah, bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan 500 tamu kehormatan lainnya.

Khotbah salat Jumat sendiri pada kesempatan itu disampaikan oleh Ali Erbas, Kepala Direktorat Keagamaan Turki.

Dalam khotbahnya, Erbas mengatakan bahwa hari ini (Jumat) merupakan hari dimana Muslim melaksanakan salat dengan air mata sukacita, sujud penuh rasa syukur, kehormatan dan kerendahan hati.

Dia mengatakan bahwa Konstantinopel (red: Istanbul) pasti akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Pemimpin yang menaklukan kota ini adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan. 

Erbas menekankan bahwa penaklukan itu adalah kebangkitan, bukan penganiayaan. Bukan pula penghancuran, melainkan rekonstruksi.

“Dalam peradaban kita, penaklukan merupakan pembuka pintu sebuah kota bagi Islam, perdamaian, dan keadilan. Sultan Ottoman Muhammad Al-Fatih menaklukkan Istanbul dengan izin dan rahmat Allah. Sultan tidak mengizinkan perusakan, bahkan satu butir batu dari kota yang sangat berharga ini.” ujarnya.

Erbas juga mengucapkan salam hormat kepada semua umat di penjuru dunia yang menunggu Hagia Sophia dibuka kembali untuk ibadah, dan merayakannya dengan sukacita.

Al-Fatih mengamanahkan bangunan yang luar biasa ini kepada para mukmin agar tetap terjaga sebagai masjid sampai hari kiamat. Erbas menyampaikan bahwa setelah penaklukan, Sultan Al-Fatih meminta warga yang berlindung di Hagia Sophia untuk tidak takut dengan kedatangan Islam.

Erbas lalu menirukan ucapan Al-Fatih yang berkata kepada warga, “bahwa mulai sekarang, jangan takut dengan kebebasan dan hidupmu,”

“Harta benda kalian tidak akan dijarah, tidak ada yang akan dianiaya, tidak ada yang akan dihukum karena agama mereka.”

“Itulah sebabnya Hagia Sophia adalah simbol penghormatan terhadap semua kepercayaan dan keberagaman,” ujar Erbas.

Memang, perubahan status Hagia Sophia menjadi Masjid turut menyulut kontroversi dari berbagai pihak. Namun Presiden Turki sendiri menolak kritik yang menyudutkan bahwa Hagia Sophia akan menjadi eksklusif hanya untuk muslim. Dia menegaskan bahwa keputusan pengalihfungisan itu tidak mengakhiri status Hagia Sophia sebagai struktur yang menyatukan agama.

"Seperti semua masjid kami yang lain, pintu Hagia Sophia akan terbuka untuk semua, penduduk setempat atau orang asing, Muslim dan non-Muslim," Pungkas Erdogan.

Dihimpun dari berbagai sumber

Penulis : Ibnu Kar'an

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close