Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

Bersama 'Rumah Kopi Linggasana', Membangun Indonesia

For mania mega:


Megaswara Kuningan - Sekarang ini, banyak sekali kedai kopi yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan, tidak hanya di pusat jantung kabupaten saja, melainkan sampai ke pelosok desa pun kini banyak bertebaran kedai-kedai kopi dengan beragam ciri dan kekhasan yang ditonjolkannya.

Namun dari sekian banyak kedai kopi yang tersebar, mungkin hanya beberapa saja yang ikut dan turut berproses dalam usaha dan pengembangan kopi yang mereka gunakan. Tidak hanya mengolah kopi untuk kemudian dijadikan minuman, tapi juga mengangkat potensi desa terkait pertanian kopinya.

Itulah yang tercermin dari semangat kedai kopi bernama 'Rumah Kopi Linggasana'.

'Rumah Kopi Linggasana' yang awalnya hanya ingin menyediakan tempat 'ngopi' bagi para pendaki Gunung Ciremai, kini turut menjadi pelopor  dibentuknya Koprasi Petani Kopi di Desa Linggasana.

"Pada awalnya Rumah Kopi Linggasana itu tidak mengenal dan mengikutsertakan petani, dari sana kami belajar bahwa ternyata kualitas kopi itu ditentukan bukan hanya dari proses pembuatannya saja melainkan dari petaninya juga, cara merawat pohonnya pun sangat mempengaruhi kualitas kopi" ujar owner Rumah Kopi Linggasana, Jones dalam program Badami, Rabu (01/07/2020).

Setelah sama memiliki kesadaran akan potensi penanaman kopi di desa Linggasna, lanjut Jones dari sana kemudian disampaikan bahwa ini harus segera diwadahi.

"Awalnya kami buat kelompok Petani Kopi, kemudian atas beberapa pertimbangan berlanjut kearah Koprasi" ujarnya.

Rumah Kopi Linggasana sendiri, ujar Jones merupakan 'hilirnya', sedangkan untuk hulunya Rumah Kopi Linggasana merangkul para petani melalui koprasi.

Pak Saleh, salah satu Petani Kopi yang tergabung dalam Koprasi Petani Kopi Linggasana mengatakan, pada awalnya petani kopi linggasana tidak ada inovasi, dan ditiap panennya tidak ada progres yang menjanjikan, bahkan pada akhirnya banyak petani kopi yang hengkang dan kemudian beralih profesi.

Namun setelah hadirnya Bung Jones dengan Rumah Kopi Linggasana dan Koprasi Petani Kopinya, secara langsung memberikan semangat dan geliat baru bagi para petani kopi di Linggasana.

"Sebelum ada Pak Jones boro-boro mengadakan pembibitan, tapi sekarang saya akan mengadakan pembibitan di ketinggian 1.600 mdpl, sebanyak 13.000 polibag" ungkap Pak Saleh.

Tidak hanya para petani, Rumah Kopi Linggasana dan Koprasi Petani Kopi Linggasana juga turut andil mewadahi para pemuda Desa Linggasana untuk lebih produktif dengan menggali potensi positif yang ada di desanya.


Rumah Kopi Linggasana dan Koprasi Petani Kopi Linggasana pada dasarnya hadir sesuai dengan visi Jokowi yang hendak membangun Indonesia dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sesuai pula dengan semangat Kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa yang terus selalu di gaungkan.

Untuk Rumah Kopi Linggasana sendiri secar umum menyediakan berbagai olahan kopi jenis Arabika, Liberika, dan juga Robusta. 

Ketika hadir di program Badami yang disiarkan secara langsung di Radio Megaswra Kuningan 89.8 FM, Rumah Kopi Linggasana membawa satu varian penyajian kopi di Rumah Kopi Linggasana, kopi Cascara. Penyajian kopi dengan memanfaatkan daging dari buah kopi itu sendiri.

"Warna buah kopi itu bermacam-macam dan itu menandakan kandungan apa saja yang ada di dalamnya. Buah kopi yang berwarna merah artinya sudah sempurna dalam proses pertumbuhan buah kopi, dan dari sana kulitnya juga bisa dipergunakan menjadi olahan kopi dan tidak mengandung kaffein" ujar Jones.

Dalam menunya Rumah Kopi Linggasana menyiapkan dua varian kopi Cascara, yaitu 'Cascara' dari kopi yang tumbuh di ketinggian 1000-1300 mdpl, dan 'Cascar Spesial' dari kopi yang tumbuh di ketinggian 1500 mdpl, untuk 'Cascara Spesial' rasa masamnya terasa lebih kental.

"Cocok untuk yang hendak diet, tidak memicu detak jantung (karena tidak berkaffein), bahkan bisa mengurangi resiko kanker" ungkap Jones.

Cascara sendiri banyak disajikan di luar negeri atau di kota-kota besar, untuk di Kabupaten Kuningan lanjut Jones mudah-mudahan Rumah Kopi Linggasana ini menjadi salah satu pelopor olahan kopi Cascara.

Dalam closing statement-nya Jones berharap khususnya bagi para pemuda bahwa kita harus mengenal diri sendiri, jika kita bisa demikian maka sebagian pertarungan hidup telah kita menangkan, artinya mengembangkan potensi sendiri akan lebih bagus daripada bekerja dengan oranglain.

"Lebih baik singa sehari daripada 100 hari jadi domba" ujarnya.

Letak Rumah Kopi Linggasana sendiri jika dari arah Linggarjati berada tepat di sebelah kiri gapura selamat datang Desa Linggasana. Untuk sosial media, Rumah Kopi Linggasana dapat ditemukan di Instagram dengan @rumahkopilinggasana, dan Youtube @rumahkopilinggasana

(Dede)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close