Megaswara Kuningan - Tidak banyak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang terpantau aktif berkegiatan di Kabupaten Kuningan. Taman bacaan yang nampak 'mati suri', berada di ufuk senja, yang sebentar lagi mengalami keterbenaman.
Namun tidak demikian dengan TBM Gandok Mahardika atau yang lebih dikenal dengan Bukusam (Budak Kuningan Sadar Maca) yang berlokasi di Desa Kertawangunan, Kecamatan Sindangagung, Kuningan. Diusia ke-1nya, Bukusam yang resmi berdiri pada 28 Juni 2019 ini dikenal sebagai taman bacaan yang unik dan menyenangkan.
Mengusung konsep 'tongkrongan' Bukusam hadir sebagai tempat nongkrong bagi mereka yang senang berdiskusi atau setidaknya punya minat pada literasi. Sebagaimana konsep tongkrongan Bukusam pun hadir tanpa sekat-sekat formalitas, menerima siapa saja, dan dari mana saja.
Pada dasarnya dalam Bukusam sendiri punya 6 program yang terus konsisten dilakukan. Seperti Kopi Literasi Jalanan, Lapak Baca Buku Gratis, Cengo Bareng (Cerita dan Ngobrol Bareng), Nyaba Sakola, Nyaba Desa, dan Anjang Sana (kunjungan studi).
"Sedangkan untuk program rutin/reguler ada 'Tadarus Buku' 3 kali seminggu. Setiap malam Rabu, malam Jumat, dan malam Minggu. Untuk umum, namun Karena Covid, sementara untuk Lingkungan sekitar dulu" ungkap pengelola Bukusam, Ilham Akbar Fikrilah, Senin (29/6/2020).
Pada awal kehadirannya, Bukusam diinisiasi oleh 4 orang pemuda Desa Kertawangunan. Ilham sendiri mengungkapkan pernah keliling Jawa dan sering mampir ke tempat-tempat baca disana. Ketika di Kabupaten Kuningan ternyata sahabat-sahabatnya pun punya ketertarikan pada hal yang sama dan kebetulan telah punya kegiatan literasi dalam bentuk portal informasi. Dari sanalah kemudian terwujud aksi 'Budak Kuningan Sadar Maca' sekaligus mengawali lahirnya TBM Gandok Mahardika.
"Walau Bukusam ini di inisiasi oleh 4 orang asal Kertawangunan, namun seiring berjalannya waktu, Bukusam atau TBM Gandok ini bukan punya orang Kertawangunan saja. Karena sesuai dengan namanya 'Budak Kuningan Sadar Maca' jadi sejatinya ini milik orang Kuningan" ujar Ilham.
Semangat yang dipegang Buku Sam di satu tahun ini, adalah semangat merawat kesadaran. Pada dasarnya Bukusam kata Ilham berusaha memberikan apa yang bisa diberikan ke masyarakat, dan akhirnya inilah, dalam bidang literasi dengan semangat merawat kesadaran, itulah pegangan Bukusam.
"Kami sendiri punya prinsip, kami harus jadi kembang dulu, kami harus jadi bunga dulu, sebelum jadi bunga ya 'wayahna' pasti tidak akan dilihat/dilirik, tapi setelah jadi bunga sampai ke kumbangnya pun pasti menghampiri" jelasnya.
TBM yang punya slogan 'Dituntun ku santun. Dipiara ku rasa. Dilatih ku peurih. Diasuh ku lungguh. Diasah ku kayaah. Disepuh ku karipuh' ini pada Minggu (28/6/2020) rayakan 'Milangkala' ke-1 tahunnya. Pada kesempatan tersebut nampak hadir pula Wakil Bupati Kabupaten Kuningan M. Ridho Suganda, S.H., M.Si.
Umpanya Bukusam/TBM Gandok Mahardika ini adalah manusia, maka di tahun pertama ini ujar Ilham adalah waktu dimana Bukusam untuk banyak belajar hal, bagaimana berjalan, dan menemukan hal-hal baru.
Sebagai salah satu inisiator sekaligus pengelola Bukusam, Ilham berharap semoga kedepannya Bukusam bisa lebih kreatif dalam mengkampanyekan dan mengemas kegiatan membaca agar bisa diterima di semua kalangan masyarakat.
"Panjang umur semangat baik, panjang umur literasi" pungkasnya.
(Dede)
0 Comments