www.megaswarakuningan.com
Sekitar 2 bulan sudah Kabupaten Kuningan terapkan prosedur siaga Covid-19, selama itu pula anggaran yang dikelola Pemda untuk Covid dirasa belum dibuka secara transparan.
Oleh karena itu, puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu (Anarkis), Selasa (9/6/2020) mengaudiensi Pemda Kuningan agar dapat terbuka terkait pengalokasian dan penggunaan dana percepatan penanganan Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut ketua PWI Kuningan, Iyan Irwandi menyebutkan bahwa meski dikabarkan terus mengalami kenaikan jumlah, dari belasan miliar menjadi puluhan miliar. Namun faktanya sampai saat ini, masyarakat umum termasuk kalangan wartawan belum mengetahui secara terperinci pengalokasian, dan penggunaan dana perpecapatan penanganan Covid-9 di Kabupaten Kuningan.
"Bahkan ironisnya lagi, berdasarkan informasi yang beredar, tenaga medis yang selama ini ditugaskan sebagai garda terdepan pun sudah tiga bulan belum diberikan insentif sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku" ujar Ketua PWI Kuningan.
Selain itu media massa yang selalu intens memberitakan informasi terkait Covid-19, sampai saat ini, belum pernah dianggarkan untuk kebutuhan sosialisasi, padahal tugasnya cukup berat. Mereka berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar berhati-hati dengan selalu mematuhi protokol kesehatan, namun terkadang malah dihujat sekaligus dituduh sebagai penyebar hoax oleh warganet.
Iyan Irwandi juga menyarankan agar Pemda Kuningan membeberkan neraca anggaran penanganan Covid-19 secara terbuka melalui media massa. Sehingga selain transparan, masyarakat dan seluruh komponen lainnya bisa bersama-sama ikut mengawasi sekaligus mengontrolnya.
Selain anggaran, laporan bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah juga bantuan dari swasta. Baik berupa dana, Alat Pelindung Diri (APD), sembako, maupun peralatan medis lainnya seperti alat rapid test, dan swab test penting juga untuk diketahui secara umum.
"Bantuan-bantuan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya supaya publik percaya karena anggaran yang dikelola cukup fantastis. Pemerintah Daerah jangan hanya berkilah, sudah sesuai aturan tapi tidak dibuka ke umum" pungkas Iyan Irwandi.
( Reporter Dede)
0 Comments