Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

LATHI : Bongkar Pola ‘Toxic Relationship

For mania mega:


www.megaswarakuningan.com

'Kowe ra iso mlayu saka kesalahan. Ajining diri ana ing lathi' itulah penggalan lirik lagu besutan Weird Genius ft Sarah Fajira berjudul Lathi. Lagu bergenre EDM (Electronic Dance Music) dengan sentuhan etnik Jawa ini rilis di media streaming Youtube dan Spotify pada akhir Maret lalu. Di Youtube sendiri MV (Music Video) Lathi per-30/05/2020 telah dilihat 32 juta orang, dengan jumlah suka sampai 1,9 juta.

Lathi sendiri dalam bahasa Jawa mempunyai arti ‘lidah’. Dalam keseluruhan liriknya Lathi berkisah tentang hubungan cinta yang dipenuhi ego dan kebohongan. Walau demikian, seseorang yang terbelunggu dalam rantai ‘Toxic’ digambarkan tetap mempunyai kesempatan untuk melakukan perlawanan dalam menghadapi hubungan yang sudah tak sehat.

Dalam deskripsi MV-nya Weird Genius juga menjelaskan bahwa lirik lagu Lathi terinspirasi dari pengalaman pribadi, dan mungkin juga banyak dialami oleh pasangan-pasangan lain diluar sana. 

Lathi mencoba membongkar pola ‘Toxic Relationship’ yang jadi kerikil umum di berbagai pola hubungan. Namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan Toxic Relationship?

Istilah Toxic Relationship merujuk pada sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku-perilaku yang merusak fisik maupun psikis diri sendiri atau pasangan. Jika dalam hubungan yang sehat cenderung diselimuti rasa kasih sayang dan rasa saling menghormati, maka Toxic Relationship adalah kebalikannya.

Dikutip dari Health Scope, terdapat beberapa tanda yang timbul dan menjadi ciri akan hubungan yang mengarah pada Toxic Relationship. Berikut merupakan tanda-tanda yang dapat terjadi pada diri Anda dan Pasangan:

1. Berkurangnya Harga Diri
Pasangan Anda biasa menyalahkan anda untuk sesuatu yang memang salah, namun  ia membuat seolah-olah Anda tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan benar. Anda akhirnya akan merasa kecil, malu, merasa tidak percaya diri. Pasangan Anda mungkin melakukan ini dengan menggertak, mengurui, atau mempermalukan Anda di depan umum. 

2. Stres dan Cemas yang Kronis
Pada dasarnya normal setiap orang mengalami periode frustasi/cemas akan sesuatu hal. Namun jika Anda sampai menghabiskan banyak waktu dalam memikirkan dan mencemaskan hubungan Anda dengan pasangan, dapat dipastikan ada sesuatu yang tak beres terjadi dalam hubungan Anda.

3. Berpisahnya dari Teman dan Keluarga
Terkadang berurusan dengan toxic relationship dapat menyebabkan Anda menarik diri dari teman bahkan keluarga. Pasangan Anda mungkin akan melakukan prilaku over posesif dengan merebut telepon genggam saat Anda sedang berbicara dengan teman/keluarga. Mereka juga dapat meyakinkan Anda bahwa teman/keluarga sebenarnya tidak ingin mendengar kabar dari Anda.

4. Ancaman Melukai Diri
Mengancam bunuh diri atau melukai diri sendiri sebagai cara untuk menekan Anda melakukan sesuatu adalah bentuk manipulasi dan intimidasi.

5. Kekerasan Fisik
Ancaman dan hinaan verbal yang biasa dilakukan dapat meningkat  menjadi kekerasan fisik. Jika pasangan Anda mampu menampar, atau memukul Anda, itu merupakan tanda yang jelas bahwa hubungan tersebut menjadi berbahaya.

Lantas apa yang mesti dilakukan jika ada dalam situasi hubungan seperti itu?

Kabar buruknya adalah Anda tidak bisa mengubah pasangan. Kabar baiknya adalah Anda dapat mengubah diri sendiri. Pada dasarnya yang harus Anda lakukan adalah bersikap tegas, dan mengajukan alternatif hubungan.

Jika pasangan Anda menolak untuk berubah, pertimbangkan untuk berpisah dari hubungan selama 30 hari. Anda kemudian harus mengomunikasikannya lagi, ulangi permintaan Anda, dan tunjukan dengan tegas bahwa Anda benar-benar tidak akan tinggal dalam hubungan jika mereka tetap melakukan perilaku ‘toxic’ mereka.

Pada dasarnya Anda harus percaya bahwa Anda pantas diperlakukan dengan sopan, belas kasih, dan hormat. 

Dilansir dari Healthline, Tom Cory, Ph.D seorang psikolog di Clinical Psychology mengatakan setidaknya ada pengecualian penting yang tidak bisa ditolerir dalam perilaku toxic relationship, yakni tindak kekerasan dan pelecehan fisik.

Seseorang yang mengalami tindakan-tindakan tersebut, harus segera meninggalkan pasangannya.
“Tidak peduli seberapa menyesalnya pasangan Anda, jika Anda telah dilecehkan secara fisik, opsi terbaik adalah Anda harus segera berpisah darinya” tulis Cory.

Keputusan ini pun nampak di ending MV Lathi. Reza Oktovian & Creamypandaxx selaku Director MV menampillkan sosok perempuan dengan aura gelap, terlilit rantai, namun akhirnya bangkit melawan. Penampilan menarik ini diperankan langsung oleh sang vokalis, Sarah Fajira.

Lirik lagu Lathi juga secara jelas menyinggung hubungan cinta yang penuh kebohongan, mengatakan 'cinta' tetapi hanya menimbulkan rasa sakit. Meskipun menekankan sisi gelap hubungan, musik ceria dan lirik yang jujur membawa makna tersirat dari keberanian dan pendirian yang kuat dalam menghadapi Toxic Relationship. Sikap itu digambarkan dalam sepotong lirik bahasa Jawa "Kowe ra iso mlayu saka kesalahan. Ajining diri ana ing lathi", yang berarti "Kamu tidak bisa lari dari kesalahan. Harga diri seseorang ada pada lidah (kata-katanya)".

Weird Genius yang digawangi Reza Oktovian (Reza Arap), Eka Gustiwana, dan Gerald Liu, bersama Sara Fajira berhasil menyajikan musik yang syarat dengan makna. Pujian dan respon baik pun terus mengalir, tidak hanya dari youtuber dan warganet lokal, namun youtuber mancanegara pun ikut demikian.

Sebelumnya Lathi rilis di Youtube pada 26 Maret 2020, dan 2 pekan terakhir ini viral kembali setelah adanya #LathiChallenge.

( Reporte Dede)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close