Recent Tube

Mendengarkan Megaswara 89.8 Fm

“Ngoling Beu” Bersama Prof. Dewi Laelatul Badriah : Sikapi Covid Dengan Sudut Pandang Berbeda

For mania mega:

megaswarakuningan.com

Seluruh radio yang tergabung dalam RUKUN (Radio Urang Kuningan) Jumat 10/04/2020 serentak menyiarkan acara NGOLING BEU yang disiarkan oleh 6 stasiun radio di Kabupaten Kuningan,  Kuningan FM, Megaswara FM, KOS FM, Tazkia FM, Rasuci FM, dan Rasilima FM. Acara NGOLING BEU kali ini menghadirkan Prof. Dewi Laelatul Badriah sebagai narasumber untuk membahas bagaimana menjaga produktifitas di tengah wabah COVID-19.

Seperti yang diketahui wabah COVID-19 mengharuskan orang-orang untuk tetap stay di rumah. Berbagai sikap ditunjukkan, begitu juga Profesor Dewi dengan terus menggaungkan agar setiap orang harus terus menjaga produktivitasnya di tengah wabah.

Prof Dewi mengungkapkan dalam menghadapi wabah COVID-19 kita semua harus melihatnya secara mendalam, dan mencoba melihatnya dari segala Sisi.

“Pandemi ini bukan hanya tentang apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan. Tetapi saya percaya banyak juga orang yang melihatnya lebih mendalam. Saya sendiri Lebih memaknainya sebagai salah satu upaya Allah untuk mengubah sebuah peradaban dari skala mikro sampai yang berskala makro atau global”. Ungkap Profesor Dewi yang merupakan guru besar bidang fisiologi dan kesehatan olahraga.

Wabah COVID ini, jelas beliau merupakan sebuah tanda yang bisa dimaknai sebagai ajakan agar kita yang cenderung lalai dan cenderung bebal ketika diingatkan oleh bencana alam, untuk segera introspeksi diri. Sehingga Tuhan tidak harus menurunkan pasukan maha canggihnya, maha jitunya seperti COVID-19 yang hampir semua aspek di dunia akhirnya dinetralkan, dikembalikan ke titik nol-nya.

Ketika dimintai keterangan perihal apa yang harus dilakukan dalam menyikapi wabah COVID-19 ini, Prof Dewi menjelaskan bahwa yang paling utama adalah kita harus dengan sadar menerima dan mengubah perspektif kita tentang wabah COVID-19 sebagai sarana untuk memperbaiki diri ke depannya.

“Saya mengajak ke semua orang, yuk dalam posisi seperti ini kita lebih meningkatkan rasa tasyakur, ketakwaan kepada Allah, meningkatkan ritual kepada Allah. Hati yang damai itu upaya peningkatan imunitas, jangan selalu melihat upaya-upaya peningkatan itu dalam kacamata dokter saja, tapi dengan kedamaian batin juga, insyaAllah hal itu akan tercapai” Jelas Prof Dewi.

Dalam acara NGOLING BEU yang disiarkan hari Jumat pukul 18.30 kemarin (10/04/2020) terdapat beberapa komentar interaktif yang disampaikan para pendengar radio. Salah satunya komentar yang disampaikan oleh ketua STIKKU (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan) H. Abdal Rohim, S.Kp., MH. Beliau mengatakan bahwa warga Kuningan begitu beruntung telah mendapatkan suguhan informasi yang amat penting guna menghadapi wabah COVID-19 dengan bijak.

“Alhamdulillah malam ini warga Kuningan telah disuguhkan suatu informasi yang sangat penting. Dimana Selama ini masyarakat pada umumnya menyikapi pandemik COVID-19  dengan perspekif yang menakutkan, dan ternyata malam ini kita telah mendapatkan banyak hikmah dari terjadinya wabah COVID-19. Saya kira bagi warga Kuningan yang mendengarkan acara ini akan memanfaatkan waktu di rumah bersama keluarga, sehingga tidak merepotkan pemerintah untuk melakukan pembatasan, apalagi PSBB” kata Ketua STIKKU dalam komentarnya.

Pandemi COVID-19 membuat semua orang diharuskan untuk berdiam diri di rumah. Melakukan kegiatan di rumah, belajar di rumah, sampai bekerja pun di rumah. Satu upaya mengisi waktu berkegiatan tersebut adalah dengan mendengarkan radio. Acara NGOLING BEU yang disiarkan melalui radio bisa berinteraksi secara langsung, dan menyeluruh, tidak sebatas man to man seperti via telgam, tidak juga berbasis online yang kadang-kadang tidak real time (delay), melalui radio kita bisa berinteraksi secara masif dengan jangkauan jaringan yang dapat diakses semua orang.

(Dede)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

close